Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Anak dapat bermain di luar rumah, tetapi juga bisa di dalam rumah. Sebaiknya, permainan anak yang menyehatkan badan bila anak lebih banyak bermain di luar ruangan.
Anak hanya boleh bermain di dalam rumah bila keadaan tidak memungkinkan, misalnya hujan, atau malam hari.
Pada saat inilah ajak anak untuk mengenal permainan puzzle. Permainan ini sangat bagus untuk melatih ketekunan, kesabaran, atau merangsang daya imajinasi anak.
Puzzle atau permainan menyusun gambar adalah bagian dari permainan teka teki. Yang paling terkenal adalan jenis teka teki silang, tau mengisi kotak-kotak dengan menjawab pertanyaan.
Sedangkan puzzle adalah menyusun potongan-potongan menjadi sebuah gambar utuh.
Puzzle, dipercaya sangat baik bagi pengembangan otak si kecil. Anak yang senang bermain puzzle, terasah otaknya untuk memecahkan masalah. Dengan mencocokkan keping-keping gambar dan merangkai potongan-potongan menjadi sebuah gambar melatih koordinasi antara tangan dan mata.
Puzzle melatih anak bersabar, tekun, dan terlatih menghadapi tantangan.
Bagi anak di bawah usia lima tahun, bermain puzzle juga membantu melatih logika. Misalnya dalam merangkai sebuah mobil.
Sambil merangkai keping-keping, dia akan tahu bahwa letak ban mobil itu di bawah, atau pintu ada di kiri kanan, bukan di atas.
Puzzle mengajar anak mengenal banyak hal, mulai dari mengenal angka, huruf, warna, dan bentuk, mengenal jenis binatang, tanaman, buah-buahan dan sebagainya.
Banyak sekali manfaat yang didapat dengan merangkai sebuah gambar melalui permainan puzzle.
Belajar dengan cara merangkai gambar biasanya lebih menarik perhatian anak dibanding dengan belajar langsung, misalnya menghapalkan. Belajar sambil bermain, seperti dalam permainan puzzle lebih menarik bagi anak dibandingkan belajar langsung.
Beberapa manfaat bermain puzzle bagi anak adalah melatih fisik, kecerdasan dan ketangkasan otak. Melalui permainan ini anak belajar mengatasi persoalan sesuai dengan kemampuan sendiri.
Bermain puzzle bersama mengajarkan anak untuk berbagi. Anak tidak akan puas bila bermain sendiri, ini juga mengajar anak untuk menghargai orang lain, dan tidak egois.
Minggu, 10 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar